Bunga krisan adalah salah satu jenis bunga yang terkenal di
berbagai penjuru dunia. Selain pesona visualnya, bunga krisan juga memiliki arti yang mendalam dalam berbagai tradisi. Dengan warna-warna cerah dan penampilan kelopak yang khas, bunga ini sering dijadikan sebagai tanaman hias, bunga potong, dan simbol dalam berbagai perayaan. Artikel ini akan membahas lebih lanjut tentang bunga krisan, cara merawatnya, dan makna di balik keindahannya.
Apa Itu Bunga Krisan?
Sejarah dan Asal Usul Bunga Krisan
Bunga krisan, atau yang sering disebut dengan nama “mum” dalam bahasa Inggris, berasal dari Asia Timur, khususnya Tiongkok dan Jepang. Krisan mulai dikenal sekitar 2. 500 tahun yang lalu dan merupakan salah satu bunga yang penting dalam budaya tersebut. Di Jepang, bunga krisan dianggap sebagai lambang keabadian dan dihormati sebagai bunga nasional. Sementara di Tiongkok, bunga ini sering diasosiasikan dengan musim gugur dan merupakan simbol panjang umur.
Bunga krisan memiliki berbagai spesies, dengan bentuk dan warna yang bervariasi. Dari bunga berwarna putih, kuning, merah, hingga ungu, krisan juga memiliki bentuk kelopak yang berbeda-beda, mulai dari yang berbentuk bulat hingga panjang menjuntai. Keindahan dan keragaman ini membuat bunga krisan sangat populer di kalangan penggemar tanaman hias dan bunga potong.
Jenis-jenis Bunga Krisan
Bunga krisan mempunyai beberapa jenis yang dapat dibedakan berdasarkan bentuk dan ukuran kelopaknya. Beberapa jenis krisan yang terkenal antara lain:
Chrysanthemum morifolium: Jenis krisan yang paling umum dipakai sebagai tanaman hias dan bunga potong. Memiliki kelopak yang padat dan sering ditemukan dalam berbagai warna.
Chrysanthemum indicum: Jenis krisan yang lebih kecil dengan kelopak yang lebih ramping. Biasanya digunakan dalam rangkaian bunga atau sebagai tanaman hias di taman.
Spider chrysanthemum: Memiliki kelopak yang panjang dan runcing, menyerupai kaki laba-laba, yang memberikan penampilan yang unik.
Pompon chrysanthemum: Memiliki kelopak berbentuk bulat yang padat dan banyak, sehingga menghasilkan bunga yang menyerupai bola kecil.
Cara Merawat Bunga Krisan
Pencahayaan dan Penyiraman yang Tepat
Bunga krisan memerlukan cahaya matahari yang cukup agar tumbuh dengan baik. Sebaiknya letakkan bunga krisan di tempat yang mendapatkan sinar matahari langsung selama sekitar 4 hingga 6 jam setiap harinya. Meskipun itu, pastikan tanaman tidak terlalu terpapar sinar matahari yang terlalu panas, terutama pada siang hari.
Penyiraman bunga krisan harus dilakukan dengan hati-hati. Tanaman ini lebih menyukai tanah yang lembab, tetapi tidak tergenang air. Pastikan untuk menyiram bunga secara teratur, terutama selama musim tanam, namun biarkan tanah sedikit kering di antara penyiraman. Jangan biarkan akar tanaman terendam air, karena ini dapat menyebabkan pembusukan akar.
Pemupukan dan Pemangkasan
Agar bunga krisan tumbuh subur dan menghasilkan bunga yang indah, pemupukan secara teratur sangat dianjurkan. Gunakan pupuk seimbang dengan kandungan nitrogen, fosfor, dan kalium yang cukup. Pupuk cair bisa diberikan setiap dua minggu sekali selama musim tanam untuk mendukung pertumbuhannya. Hindari pemupukan berlebihan yang bisa merusak tanaman.
Pemangkasan juga sangat penting untuk menjaga bentuk tanaman dan merangsang pertumbuhan bunga yang lebih banyak. Pangkas ujung batang tanaman untuk merangsang percabangan dan memastikan bunga tumbuh lebih banyak. Selain itu, buang bunga yang layu untuk menjaga keindahan tanaman dan mencegah tanaman fokus pada bunga yang sudah mati.
Pengendalian Hama dan Penyakit
Bunga krisan mudah terkena beberapa jenis hama dan penyakit, seperti kutu daun, tungau, dan jamur. Secara teratur, periksalah daun dan batang tanaman untuk menemukan keberadaan hama. Jika ada yang ditemukan, bersihkan segera dengan air sabun atau gunakan pestisida ramah lingkungan untuk mengendalikan hama.
Penyakit seperti busuk akar dan jamur bisa muncul apabila tanaman terendam air terlalu lama. Untuk mencegahnya, pastikan tanah memiliki drainase yang baik dan jangan terlalu sering menyiram tanaman.
Makna dan Simbolisme Bunga Krisan
Simbol Kehidupan dan Keabadian
Bunga krisan memiliki makna simbolis yang mendalam di berbagai budaya. Di Jepang, bunga krisan melambangkan kehidupan yang panjang dan keabadian. Setiap tahun, Jepang merayakan Festival Krisan yang berlangsung pada bulan Oktober, sebagai bentuk penghormatan terhadap bunga ini. Festival ini bukan hanya kesempatan untuk memamerkan keindahan bunga krisan, tetapi juga menjadi simbol umur panjang dan kebahagiaan.
Di Tiongkok, bunga krisan juga melambangkan umur panjang dan keberuntungan. Bunga ini sering dipilih sebagai hadiah untuk merayakan ulang tahun atau momen penting lainnya, dengan harapan agar penerima memiliki umur yang panjang dan sehat.
Makna dalam Budaya Barat
Di dunia Barat, bunga krisan sering dianggap sebagai simbol kebahagiaan dan optimisme. Warna krisan yang cerah, seperti kuning dan merah, memberikan nuansa kegembiraan dan harapan. Di beberapa negara Eropa, bunga krisan bahkan digunakan dalam rangkaian bunga untuk perayaan, termasuk pernikahan dan ulang tahun.
Namun, di beberapa negara lain, seperti Italia dan Perancis, bunga krisan sering kali dikaitkan dengan kematian dan digunakan dalam upacara pemakaman. Oleh karena itu, makna bunga krisan dapat bervariasi tergantung pada konteks dan budaya tempat tinggal.
Krisan Sebagai Bunga Potong
Bunga krisan juga sangat diminati sebagai bunga potong. Karena daya tahannya yang cukup lama setelah dipetik, bunga krisan sering digunakan dalam rangkaian untuk acara-acara khusus. Baik dalam buket, vas, atau sebagai hiasan meja, krisan selalu berhasil menarik perhatian dengan variasi warna dan bentuk yang indah.