Bunga saffron, yang berasal dari tanaman Crocus sativus,
merupakan salah satu tanaman termahal di dunia. Dikenal dengan harga yang mencapai Rp 28 Juta per kilogram, saffron tidak hanya dilihat sebagai bahan masakan yang bergengsi, tetapi juga sebagai lambang kemewahan dan kelangkaan. Saffron adalah bunga yang menghasilkan benang sari yang digunakan sebagai rempah-rempah, pewarna makanan, dan bahan obat. Keindahan dan manfaatnya menjadikan bunga saffron memiliki nilai jual yang sangat tinggi, terutama karena proses panen yang rumit dan memakan waktu.
Asal-usul dan Proses Penanaman Saffron Crocus
Sejarah dan Asal-usul Tanaman Saffron
Tanaman saffron mempunyai sejarah yang panjang, sudah dimanfaatkan sejak zaman kuno, terutama di kawasan Timur Tengah dan Asia Selatan. Saffron pertama kali dibudidayakan di daerah di sekitar Iran, yang hingga saat ini merupakan penghasil utama saffron di dunia. Dalam sejarah, saffron digunakan tidak hanya sebagai bahan masakan, tetapi juga dalam pengobatan tradisional dan sebagai pewarna tekstil.
Nama Crocus sativus berasal dari bahasa Yunani, di mana “krokos” berarti benang atau serat, merujuk kepada benang sari bunga saffron yang berwarna oranye kemerahan. Selain itu, bunga saffron juga dikenal dengan nama Saffron Crocus, karena berasal dari keluarga Crocus yang memiliki ciri khas bunga berbentuk lonjong dengan warna ungu cerah.
Proses Penanaman dan Pembiakan
Proses penanaman saffron memerlukan perhatian khusus dan kondisi yang ideal. Tanaman ini memerlukan iklim yang sejuk dan tanah yang subur serta memiliki drainase yang baik. Saffron lebih banyak tumbuh di wilayah yang memiliki musim dingin yang cukup panjang dan musim panas yang tidak terlalu panas.
Penanaman saffron dimulai dengan menanam umbi yang disebut corm. Setiap umbi dapat menghasilkan beberapa bunga saffron, namun untuk memperoleh satu kilogram saffron kering, dibutuhkan sekitar 75. 000 bunga. Setiap bunga saffron hanya menghasilkan tiga benang sari yang digunakan untuk menghasilkan rempah-rempah ini. Oleh karena itu, proses panen saffron sangat memerlukan ketelatenan, serta banyak waktu dan tenaga.
Kenapa Saffron Crocus Harganya Bisa Mencapai Rp 28 Juta?
Proses Panen yang Rumit
Saffron termasuk dalam kategori rempah-rempah yang paling sulit dipanen. Setiap bunga hanya memiliki tiga benang sari yang bisa dipanen, dan setiap benang sari harus dipetik dengan tangan secara hati-hati dan cermat. Proses pemetikan ini harus dilakukan pada waktu yang tepat, yaitu pada pagi hari ketika bunga saffron mekar sepenuhnya.
Karena setiap bunga hanya menghasilkan sedikit benang sari, dibutuhkan waktu yang panjang untuk memanen saffron dalam jumlah besar. Untuk menghasilkan satu kilogram saffron kering, petani harus memetik sekitar 75. 000 bunga, yang tentunya membutuhkan tenaga kerja yang sangat banyak dan proses yang memakan waktu berhari-hari.
Kelangkaan dan Permintaan yang Tinggi
Saffron adalah tanaman yang sangat peka terhadap perubahan iklim dan lingkungan. Kelangkaannya menjadi salah satu faktor yang menjadikan harga saffron sangat tinggi. Selain itu, tanaman ini hanya dapat tumbuh di beberapa daerah tertentu dengan iklim yang sesuai, menjadikannya sangat terbatas dalam produksinya. Hal ini menyebabkan pasokan saffron tidak mencukupi dengan permintaan yang terus meningkat, baik untuk industri kuliner, farmasi, maupun kosmetik.
Peningkatan permintaan yang tidak diimbangi dengan jumlah pasokan yang banyak menjadikan saffron sebagai barang yang sangat berharga. Harga saffron dapat melonjak tinggi, terutama jika saffron tersebut berasal dari daerah penghasil terbaik, seperti Iran, yang terkenal dengan mutu saffronnya yang luar biasa.
Manfaat dan Penggunaan Saffron
Saffron bukan hanya dikenal sebagai bumbu yang memberikan rasa dan warna yang khas dalam masakan, tetapi juga memiliki banyak manfaat kesehatan. Saffron kaya akan antioksidan dan dikenal memiliki sifat anti-inflamasi serta kemampuan untuk meningkatkan suasana hati dan mengurangi stres. Di banyak budaya, saffron juga digunakan sebagai obat tradisional untuk membantu mengatasi depresi, kecemasan, dan gangguan pencernaan.
Selain itu, saffron dipakai dalam industri kosmetik untuk mencerahkan kulit dan mengurangi tanda penuaan. Semua manfaat tersebut semakin menambah nilai tinggi saffron, yang membuatnya semakin dicari.